News
Selamat datang di Portal Berita Satu Media News, ikuti terus untuk mendapatkan berita dan informasi terbaru serta terupdate seputar Politik, Pemerintahan, Ekonomi, Olahraga, Kesehatan, Pendidikan serta Hukum dan Kriminal.

Masalah Infrastuktur dan PAD Bakal Masuk Program Kerja Mirza-Jihan

banner 468x60

BANDARLAMPUNG – Perbaikan infrastuktur jalan di Provinsi Lampung dipastikan bakal masuk program kerja pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) Lampung Rahmat Mirzani Djausal – Jihan Nurlela.

Menurut Mirza, dalam 10 tahun terakhir, anggaran yang bisa digunakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung untuk urusan infrastruktur, termasuk jalan tidak lebih dari Rp1 triliun. Kondisi itu tidak sebanding dengan ruas jalan rusak di Lampung yang mencapai ribuan kilometer.

“Memang ada kebijakan dari pemerintah pusat, yang mengutamakan APBD untuk kesehatan, pendidikan dan lainnya, sehingga memang untuk Infrastruktur tidak lebih dari Rp1 triliun. Sementara di Lampung banyak jalan rusak. Ini yang harus sama-sama dipahami bahwa untuk mengurus jalan itu dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” kata Mirza saat Media Gathering di Daja Coffee, Selasa (3/9).

Padahal, dia menyebut, provinsi lain seperti Sumatera Selatan yang jumlah ruas jalannya sama dengan Lampung bisa menggunakan anggaran untuk infrastruktur lebih besar.

“Artinya selain mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat, pemerintah daerah juga harus meningkatkan pendapatan asli daerah guna membenahi jalan-jalan rusak tersebut sehingga ekonomi juga dapat tumbuh dan berkembang ke arah yang positif,” kata dia.

Genjot PAD

Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, secara ekonomi Provinsi Lampung memang mengalami pertumbuhan apalagi setelah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Namun karena jalan Provinsi sebagai infrastuktur penunjang tak mampu mengimbangi, pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target yang diharapkan.

“Untuk mendanai pembangunan itu makanya kedepan kita mesti menggenjot PAD. Kalau mengandalkan APBD saat ini, sorry to say Lampung jauh tertinggal dari provinsi yang jumlah penduduk dan geografisnya setara,” jelasnya.

Mirza menyebut, PAD terbesar Lampung berasal dari pajak kendaraan bermotor. Tentunya, kata dia, butuh inovasi untuk meningkatkan pendapatan daerah diluar pajak.

Untuk itu, Mirza mengaku sedang menyusun program yang bisa menaikan PAD lewat BUMD di Provinsi Lampung.

“Kita ingin BUMD ikut andil dalam kegiatan yang melibatkan hajat hidup orang banyak sehingga pendapatan daerah bisa meningkat,” ujarnya.

Tak hanya itu, rencana hilirisasi komoditas unggulan di tingkatan desa juga dimasukan dalam program pasangan Cagub dan Cawagub Lampung, Rahmat Mirzani Djausal – Jihan Nurlela.

“Kita juga akan meningkatkan nilai tambah hilirisasi produk-produk di Lampung melalui BUMDes dan Poktan,” tutupnya. (SMN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *