BANDARLAMPUNG – Calon Gubernur (Cagub) Lampung, Rahmat Mirzani Djausal ungkap cerita dibalik terpilihnya Jihan Nurlela sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub).
Nama Jihan Nurlela sejatinya baru muncul pada ‘injury time’ masa pendaftaran calon kepala daerah di KPU. Sebelumnya, beberapa tokoh sudah lebih dulu diisukan bakal ‘digandeng’ Mirza.
Mulai dari mantan Bupati Tubaba, Umar Ahmad sampai mantan Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim yang notabene kakak kandung Jihan Nurlela.
Namun, menurut Mirza dipilihnya Jihan sebagai Cawagub adalah keputusan matang yang dihasilkan melalui proses panjang.
“Pemilihan Jihan sebagai Cawagub bukan instan tapi berkaitan dengan riset, survei, dan konsolidasi di tingkatan daerah sampai pusat,” jelas Mirza pada Media Gathering di Daja Coffee, Selasa (3/9).
Dia menjelaskan, pihaknya juga harus bekerja ekstra meyakinkan Jihan untuk mau maju sebagai Cawagub Lampung.
“Kami waktu itu masih berusaha merayu dia, karena DPP Partai Gerindra yakin Mirza dan Jihan bisa membawa Lampung lebih maju ke depan,” kata Ketua DPD Gerindra Lampung itu.
Rayuan maut tentu diperlukan demi mendapatkan Jihan. Bagaimana tidak, ia sendiri merupakan incumbent anggota DPD RI yang kembali terpilih untuk periode 2024-2029 dengan perolehan suara terbanyak di Lampung, yakni 910.318 suara.
Hal itu diamini Jihan yang mengaku bahwa sebelum menyetujui tawaran sebagai Cawagub Lampung, dirinya harus berkonsultasi dengan para senior hingga kiai demi memantapkan langkah.
“Kemarin suara saya di DPD RI hampir satu juta. Tentu bukan hal mudah mengambil langkah ini, namun demi kemajuan Provinsi Lampung saya siap,” tegasnya.
Jihan juga mengaku tak takut kehilangan suara yang telah memilihnya sebagai anggota DPD RI pada Pileg lalu. Untuk itu, strategi khusus tidak diperlukan dalam menghapi Pilkada Lampung 2024. Sebab ia menilai, basis yang dia punya merupakan militan yang telah dibangun sejak lama.
“Perolehan suara saya adalah hasil dari kebiasaan saya sejak dulu yang kerap mengisi kegiatan yang berkaitan dengan NU setiap minggunya. Untuk pilkada pun tak ada strategi khusus, tapi seluruh ranting dan badan yang berkaitan dengan NU akan selalu kami jaga,” tandasnya. (SMN)